Catatan Seorang Gadget Freak saat Membeli Smartphone [ Penjelasan Rekondisi, Second ori dll]

Sebagai seorang Gadget Freak, atau sebagai selayaknya seorang laki-laki yang masih suka mainan tapi mainannya udah berubah. Nah, mungkin disana banyak orang yang seperti saya dan pada suka beli beli mainan baru, entah itu karena perlu atau sekedar ingin.

Seringkali saat mau beli mainan baru, kita dipertemukan dengan banyaknya pilihan dan kita akan selalu menyeimbangkan antara harga dan kualitas dan pengalaman yang akan didapatkan. Tempat-tempat yang menawarkan juga banyak, mulai dari kedai resmi utusan pabrik dan kios-kios penjual barang tak resmi. Entah dari mana mereka mendapatkan barang-barang itu, tapi yang jelas eksplorasi barang-barang gadget ini memang memiliki seni tersendiri. Seru adalah kalimat yang pas.



Jadi saya punya 4 kategori pembeli saat belanja gadget berdasarkan pengalaman saya:

1. MAIN AMAN (Bergaransi dan merk well known)

Jika anda adalah tipe yang tidak mau repot-repot berburu barang langka atau sudah percaya pada merk tertentu, maka anda adalah tipe yang Damai. Biasanya didominasi oleh kaum hawa, dan ia sering kena protes oleh teman laki-lakinya, atau anak laki-lakinya. Spesifikasi tidak penting, yang penting sekali beli, sapu jagat. Cenderung juga kepada merk yang lebih terkenal.

Kalau masalah tempat, maka damailah hidup anda karena di mall-mall pada umumnya sudah menyediakan merk-merk kesayangan anda. Atau bahkan sekarang sudah banyak pabrik yang menunjuk pihak ketiga sebagai dealer resmi yang dapat menjangkau tempat-tempat yang lebih luas. Mungkin disamping rumah anda juga sudah ada.

Kalau masalah item nya itu sendiri, kembali kepada selera masing-masing. Statusnya juga tergantung lagi kepada masing-masing. Anda bukan orang yang neko-neko dan mau beli yang baru agar lebih terjamin? Monggo. Ini adalah pilihan terbaik dari sisi kualitas.

2. PRICE TO PERFORMANCE

Nah, Price to Performance ini adalah yang paling banyak saya dengar saat orang-orang akan membeli gadget. Bahkan bapak-bapak paruh baya juga bertanya soal besar RAM gadget seolah mengindikasikan performa dari gadget tersebut. Dan bukan gadget saja, beli mobil juga begitu. Motor juga. Atau barang lain yang memiliki "performa" juga sama. Anda juga akan mendengarkan perbandingan yang sama dalam ruang lingkup ini.

Biasanya pada kategori ini banyak orang yang mencari second worth it. Mereka seringkali mencari gadget-gadget langka yang mungkin tidak dijual dikotanya dan rela mendatangi tempat-tempat terpencil untuk memuaskan hasrat penasarannya akan dunia gadget. Telinga mereka akan berdiri saat mendengar kata black market karena entah kenapa mereka suka sekali dengan jalur-jalur seperti ini. Mungkin karena mereka tau perkembangan dan harga Smartphone dunia dan sering membandingkannya dengan yang mereka miliki. Kerap juga mereka disebut sales HP oleh teman-temannya. Hmm. Kok saya tau ya?


3. iPhone atau Android?
Jadi saya akan bagi 2 lagi dalam dunia pergadgetan smartphone, anda ingin beli iDevice atau Android?
Mengapa demikian? Karena membeli 2 benda diatas adalah membeli sesuatu yang sangat berbeda secara teknis. Anda tidak bisa membandingkan sisi teknis seperti RAM, megapixel kamera atau berapa banyak core dari processor dari Android dan iOS. Dan kalau kita berbicara soal performa, saya akan berikan point singkat. Performa iOS itu sangat stabil dan Android kurang stabil jika dibandingkan dengan iOS. Urusan cepet-cepetan buka aplikasi, iPhone 7 plus nya Apple itu masih tidak kalah cepat dibandingkan dengan jagoan terbarunya Samsung yaitu Galaxy Note 9. Jangan tanya soal render video, entah santet apa yang dipakai oleh Apple ini.

Lalu? Pilih yang mana? Nah, inilah tujuan dari dibuatnya tulisan ini.
Saya tekankan bahwa semua itu tergantung anda sebagai calon pembeli. Anda harus merdeka dengan pilihan anda. Tidak ada gadget yang sempurna. Tinggal pilih anda mau hidup dengan kekurangan yang mana.

Kalau berbicara performa semata, belilah iPhone. Sangat aman, dapat update berkala, bertahun-tahun. Memang minim fitur dan cenderung itu itu saja. Tapi mungkin anda akan menemukan hal-hal kecil yang kadang tak penting dan tak diiklankan oleh Apple, tapi sebenarnya sangat berguna. Seperti contoh, Bluetooth. Bluetooth nya iPhone itu entah bluetooth berapa saya tak tau, tapi saat dihubungkan ke mobil, Bluetooth nya iPhone itu hampir tidak memiliki delay, sementara bluetooth 5.0 nya Samsung S8 itu mengalami delay. Bahkan saat mengetik, suara ketikan keyboardnya pun delay, sehingga tidak mengenakkan di telinga. Kestabilan Aplikasi juga begitu. Silahkan lihat YouTube-nya GadgetIn soal perbandingan Instagram stories di iOS dan Android. Kecil? Ya. Banget malah. Tapi hal-hal seperti ini yang membuat iPhone itu "mahal". Stabil.

Sementara dari sisi Android, sistem operasi ini sangat menawarkan kebebasan dan pilihan yang luas. Dari merk, bentuk fisik, fitur dan Custom ROM semuanya ada. Harga dari yang paling murah sampai yang ikut-ikutan mahal juga ada. Pada intinya, Android menawarkan fitur yang melimpah. Samsung misalnya, raja smartphone yang satu ini selalu menawarkan fitur-fitur yang kadang sayapun lupa kalau fitur itu ada. Contohnya seperti Always on Display, Edge screen dan Iris scanner pada Flagshipnya.  Namun, dari sisi performa memang Android ini sedikit tidak stabil dari iOS. Kalau pengalaman pribadi sejauh ini Smartphone Android paling stabil yang pernah saya gunakan adalah dari merk OnePlus. Pernah dengar?

Selesai sudah masalah pilihan. Lalu, mau beli dimana?
Seperti yang saya katakan diawal tadi, jika mindset anda adalah price to performance, disinilah anda akan menemukan seninya. Barang yang anda cari itu langka. Harus berjuang mencarinya. Berikut adalah kondisi dan kemungkinan barang yang akan anda temui.

a. Baru
Tak perlu diragukan lagi, kalau sudah baru ya sudah. Dijamin oleh penjual. Asal "benar-benar baru" loh ya.

b. Baru-baruan alias REKONDISI
Istilah ini paling banyak ditemukan pada iPhone. Di merk lain juga ada, tapi entah kenapa di merk lain kok jarang saya dengar. Paling banter itu kalau beli samsung second yang ditanya adalah "SEIN atau Luar mas?". Maksud dari rekondisi ini adalah iPhone nya sudah "diapa-apain" atau sudah tidak original lagi sebagian komponennya.

Lalu mengapa orang merekondisi smartphone? Rekondisi ini sebenarnya adalah hal yang baik, yaitu merekondisi smartphone RUSAK menjadi BAGUS. Rekondisi ini juga dilakukan secara resmi oleh Apple sendiri, namun yang resmi hanya bisa didapatkan pada tempat-tempat atau Apple Store tertentu dan hanya ini REKONDISI YANG SAYA SARANKAN untuk dibeli. Nah, dimana masalahnya? Yang jadi masalah disini adalah rekondisi pihak ketiga dengan quality control yang buruk dan teknik marketingnya itu. Rekondisi abal-abal kalau saya boleh kasih nama. Banyak sekali smartphone rekondisi dijual SEOLAH-OLAH BARU. Lengkap dengan kotak, bungkus plastik dan segel garansi nya. Ternyata setelah dibeli, eh didalamnya ada rekaman audio si penjual lah, atau 2 bulan pakai mati total lah, dan masalah-masalah lainnya yang sangat tidak menyenangkan. Nyesel toh?
Penting sekali sebagai pembeli untuk kritis disini. Jangan malu untuk "nyinyir" bertanya-tanya soal smartphone yang akan kita beli. Saya sangat apresiasi ke beberapa penjual langganan saya yang jujur saat saya bertanya apakah barang ini rekondisi atau tidak, original atau tidak.

c. Second Original
Nah, point terakhir ini adalah yang paling ideal kalau menurut saya saat saya memutuskan untuk membeli smartphone. Saya bisa menghabiskan banyak waktu untuk kategori ini. Selain harganya yang sedikit lebih bersahabat, second original adalah barang bekas yang bagus, bener, tak macam-macam dan bukan rekondisi. Dan ini memang harus ketemu dan pegang langsung dengan barangnya agar bisa kita nilai sendiri. Usahakan kurangi berbelanja Online kalau masih mungkin karena tingkat kepuasannya berbeda. Kecuali memang beli baru dan yang jual adalah Official Store nya. Atau memang barang yang anda cari benar-benar tidak dijual di daerah anda. Atau mungkin anda punya pertimbangan lain yang itu semua adalah keputusan anda sendiri, seperti yang sudah saya jabarkan diawal tadi.

4. Baru tapi Aneh 😅
Ini adalah kategori barang yang pernah saya coba beli. Aneh disini maksudnya aneh buat orang-orang umum. Kalau anda pakai OnePlus atau Google Pixel, atau bahkan HTC U12 plus, kita sekubu mameen! *Toss dulu*
Membeli barang-barang diatas itu sangat memerlukan kesenian tingkat tinggi, terutama di negara tercinta ini distributor-distributor ogah memasukkan barang tersebut karena peminatnya sedikit. Kalah marketing mungkin ya. Namun kalau anda sering googling atau ngeyoutube soal gadget, anda pasti akan tau bagaimana kehebatan merk-merk aneh yang saya sebutkan tadi. Anda akan berfikir sayang sekali membeli produk garansi resmi yang mahal tapi performanya tidak sehebat atau mungkin sama dengan merk aneh ini. Dan kalau anda sudah ada dalam kategori ini, kemungkinan besar anda sudah bisa memutuskan sendiri yang harus anda lakukan.
Tips dari saya: Tunggu harganya turun karena biasanya merk-merk aneh ini harganya cepat turun.


Jadi, yang manapun selera anda semua itu tergantung anda sendiri. Yang paling penting adalah,
Anda harus tau apa yang anda beli.


Sekian tulisan saya. See you! :)

@harrismaulana

Comments

  1. wise advice, esoecially about the tips ....the question is how long can we wait low price ... lol

    ReplyDelete
    Replies
    1. As long as we can hold our self. Hahaha
      Another tip for holding ourself, don't watch YouTube or other tech news, it will convince us to buy a new one. :D :D

      Delete
  2. Good. Walau tau tapi seneng aja baca ginian wkwkwk. Nuce banget ini infonya

    ReplyDelete

Post a Comment

Popular posts from this blog

Artificial Environment

Welcome to my Blog