12 Rokok Obat Ulang Tahun
Tidak biasanya saya spoiler waktu. Tapi Agustus 2020 adalah surprise di bulan ramadhan. Setelah beberapa kali perang mazhab -dan hampir masuk ICU lagi-, akhirnya proposal obat inhale-ku mulai manunggal dalam rumah ini.
Perkenalkan, saya adalah salah satu penderita GERD yang berada pada stadium self proclaim. Kata dik Google, GERD adalah Gastroesophageal reflux disease, katanya sebuah penyakit yang terjadi pada lambung dimana perut bagian atas terasa sakit, bisa juga seperti terbakar dan bisa nge-catback ke atas yaitu paru-paru dan menyebabkan sesak nafas. Dan, itu terjadi sejak beberapa tahun lalu. Tepatnya sebelum KKN dan semakin parah setelah pulang kuliah di UTM Malaysia.
Sebenarnya cenderung bisa diatasi dengan beberapa semprotan obat psikotropika, secara ajaib langsung lega. Yang bikin penasaran adalah kenapa judulnya ada kata "Psiko" dan akan lebih seram lagi kalau kita Google apa itu psikotropika. Apakah ini semprotan larinya ke kepala? Sejak beberapa tahun inilah A seeker journey saya dimulai. Sesak nafas yang awalnya dikira paru-paru, ternyata setelah di scan paru-paru saya tidak apa-apa. Dokter yang bersangkutan juga bilang bahwa kalaulah ini memang asma, tidak ada obatnya. Sebagai awam, panik dong.
Tapi entah kenapa, dalam research kecil-kecilan saya, saya selalu terfikir tentang rokok. Tapi masih saya abaikan. Saya malah nyasar ke artikel-artikel yang berhubungan dengan kesehatan psikologi. Dan kata artikelnya sih memang ini ada hubungannya dengan psikologi. Lalu kesesatan saya sampai ke tujuan, yaitu menemukan beberapa artikel yang agak aneh. Buat intro cukup lah anda mengetikkan "sejarah rokok kretek" pada dik Google. Lalu akan muncul seorang tokoh bernama Haji Djamhari (kesalahan nama dan gelar mohon dimaafkan) yang bisa anda baca sendiri nanti.
Pikiranku lompat lagi. Mengapa para musisi, pelukis atau seniman sering kali identik dengan rokok. Kenapa kecemasan identik dengan rokok. Mengapa rokok seolah menjadi obat atau rekan saat merasa cemas? Walaupun ada juga yang menikmati rokok dikala santai. Jujur saya belum riset sampai kesana. Saya fokus saja pada keluhan yang saya miliki.
Lalu entah setan entah malaikat, ide itu terbisik didalam kepala saya untuk melakukan pencarian di --lagilagi-- dik Google dengan mengetikkan "Rokok Obat". Lalu apa yang terjadi? Dik Google memang bersikap seperti saat kita mencari akun-akun yang semi blacklist di sosial media kita. Tidak di blacklist, tapi kalau di search kemungkinan tidak keluar paling atas. Walaupun keywordnya cocok. Yaah di Google tetap manusia yang bikin kan, ya?
Dulu sebelum menemukan produk aneh ini. dik Google selalu menampilkan hasil searching yang berbeda yaitu obat untuk pecandu rokok. obat untuk penderita batuk ataupun cara berhenti merokok. Seolah dik Google sedang berpolitik dengan kita. Tapi ternyata dengan sedikit rasa penasaran dan ngotot, ketemulah saya dengan artikel "Sehat Tentrem". Apa itu Sehat Tentrem? Saya langsung klik saja website dan kebetulan ada instagramnya, lalu disinilah saya seperti menemukan harta Qarun. Bukan harta karun secara istilah ya, maksudnya memang hartanya si Qarun itu.
Sebagai seorang yang benar-benar pemula dan tidak pernah mencoba obat dengan media asap, merasa kaget ketika menemukan ada produk berupa sejenis rokok yang ada tulisan "12 rokok obat" pada bungkusnya. Maksud saya yaa obat itu bisa berwujud macam-macam mulai dari berbentuk makanan, bisa minuman, bisa pengalaman, bisa kejadian dan bisa motivasi. Dan ini hanya salah satu dari media penyembuhan saja.
Hmmm sebelum semakin kemana-mana, apa hubungannya dengan self proclaim saya di paragraf kedua tadi?
Saya pernah menonton TedTalk, yaitu salah satu programnya TedEx itu dimana banyak orang-orang yang dikatakan berpengaruh berbicara disitu dan berbagi pengalaman. Salah satunya ada yang bercerita tentang ADHD (Attention Defisit Hyperactive Disorder). Lah apa lagi ini disorder disorderan? Pada intinya ini katanya adalah suatu bentuk kelainan mental yang menyebabkan rendahnya konsentrasi dan mungkin disebabkan karena pikiran bercabang, karena overthingking dan menyebabkan GERD lalu larinya ke pernafasan. Hahahaha saya tidak tau lagi bagaimana cara menjelaskannya. Percaya atau tidak saya menulis artikel ini sambil mengerjakan tugas kuliah mini proposal, dan saya membuat 2 versi proposal saya padahal yang disuruh hanya 1, sambil menonton video review di youtube dan membalas chat teman kelompok. Saya suka sekali mengisi pikiran saya dengan hal-hal apa saja. Pokoknya jangan kosong. Karena kalau ibarat mesin, jangan dibiarkan di posisi idle. Dan idle yang tidak stabil itulah yang berujung pada keluhan dibidang pernafasan pada kasus saya.
Jadi kalau disingkat begini bagannya: ADHD>GERD>Gangguan pernafasan. Nah hubungannya sama rokok? Hahaha
Banyak sekali versi sejarah rokok yang saya baca. Yang paling banyak katanya dari Amerika, ditemukan sama Om Kolombus dan disebar luas ke seluruh dunia. Yaa boleh saja ada sejarah itu. Tapi kretek, tembakau yang ada campuran cengkehnya itu, menurut saya, adalah teknologi bersejarah yang ditemukan hanya di Indonesia. Jamu bakar yang saya tidak mendahului ketentuan Tuhan, tapi Insya Allah dapat menyembuhkan penyakit. Dan saya memantapkan diri saya dan lingkungan keluarga saya untuk mencoba rokok pertama di umur Quarter Life Crysis which I think there is no problem for adult man to try something new, dan itu terjadi di hari kelahiran saya. Ternyata Tuhan tidak berhenti memberikan "kado" indah. Kita saja yang sering meninggalkan Tuhan.
Metode yang saya pakai? Saya mempertahankan metode empiris saja. Mencerna testimoni yang isinya katanya katanya saja. Jurnal-jurnal ilmiah tidak saya abaikan, namun saya sisakan sedikit ruang kecil untuk mendapatkan sudut pandang yang berbeda dalam peneltian kecil-kecilan saya. Lalu bagaimana dengan dampaknya buat kesehatan saya? Hehe, saya tidak bisa menjawab disini karena saya takut. Takut apa? Ya saya tidak tau juga sebenarnya, tapi rasa takut itu muncul. Lebih kurang rasanya sama lah dengan takut terjerumus ke UU ITE. Intinya alhamdulillah, hingga sekarang saya masih menikmati "terapi" rokok dengan rokok yang ada tulisan "12 rokok obat" di bungkusnya. ;)
Comments
Post a Comment