Pengalaman Menggunakan MacBook Air 2015/2016 [INDONESIA]

Hello Guys

Perkenalkan. Aku adalah seorang anak yang lahir dan dibesarkan oleh Windows (tentu saja setelah ayah dan ibuku). Aku belajar banyak tentang komputer berlapis Windows mulai dari mengetik, bermain game dan sebagainya. Dan tahun ini aku memberanikan diri untuk berinfestasi dan hijrah OS ke salah satu OS terbesar di dunia juga (yang walaupun aku sendiri awalnya tidak yakin karena di lingkunganku sedikit sekali pengguna Apple Device) yaitu MacBook Air 2015/2016.

Nah, disinilah hantu keawaman mulai gentayangan di otakku. Aku banyak mendengar dari teman-teman, sedulur dan handa taulan tentang Apple Device beserta lingkungannya itu merupakan perangkat yang "sombong" dan ribet. Akupun sempat ragu saat ingin menggesek kartu debitku untuk bisa mendapatkan perangkat berlogo menyala ini. Tapi keraguanku hilang saat ayahku berkata "Sudah, pakai kartu Bapak saja." Dan saat itu akupun sadar, aku yang pelit. Lol

Kembali ke permasalahan dunia nomor 69 yaitu "Mac ribet", pada saat start up awal aku merasa tidak ada masalah. Menurutku malah keren, karena kita seperti di Welcome oleh laptop kita ini yang mana fitur ini tidak kita dapatkan pada laptop OS Windows dan antek-anteknya. Masuk ke menu akun, aku sadar disini bahwa semua Apple Devices terintegrasi dan terikat kuat dengan sebuah akun. Ini membuatku merasa keren tetapi sedikit ragu, mengingat kebiasaanku di Windows dan sudah menjadi mental alam bawah sadar dimana aku memiliki banyak fake account untuk mendapatkan konten gratisan dan cenderung menyembunyikan identitasku dari OS nya om Bill ini. Tapi yasudah, karena ini secara kasar temanya adalah "mencoba", maka aku masukkan saja akun dengan data apa adanya.

3. Impresi Awal
Masuk ke halaman awal dimana tampilan daripada MacOS X El Capitan yang tertanam dalam MacBook ini sangat polos dan rapi. Licin dan tajam tapi tidak amatiran. Sulit untuk menjelek-jelekkan tampilan OS ini karena memang sangat rapi dan tidak aneh aneh. Laptop ini sukses membuatku merasakan bagaimana rasanya orang tua yang tidak paham teknologi dan mencoba menggunakannya. Mulai saat ini aku berjanji tidak akan menganggap orang tua itu kudet terhadap teknologi. Tidak! Mereka hanya tidak terbiasa.

Saat kubandingkan dengan Laptop Asus dinosaurus angkatan tua-ku, sebenarnya tidak kalah keren. Tetapi, mungkin karena mataku tidak terbiasa dengan MacOS makanya aku berasumsi bahwa tampilannya lebih modern yang mana akan kita bahas nanti. Tampilan awal OS ini hanya berisi Dock dimana Dock ini adalah tempat berkumpulnya aplikasi-aplikasi Mac yang bisa langsung kita jalankan dengan cepat. Setelah itu dibagian atas terdapat menu logo apple, finder, file, edit dan sebagainya yang pada masa itu aku merasa aneh melihatnya. Sudut kanan atas terdapat simbol-simbol seperti baterai, kaca pembesar untuk search dan simbol garis 3 untuk membuka panel notifikasi dan "today".

4. Penasaran, lalu utak-atik
Aku bingung mau melakukan apa disini. Aku tidak tau mau ngapain. Aku bahkan sempat lupa fungsi laptop untuk apa karena benda ini hanya tegak saja diatas mejaku dan seakan dia berkata "Hey, you want to use me or not?". Entah kenapa, yang langsung tersirat didalam otakku adalah Aplikasi Mac bajakan. Wah wah wah, anak muda. Umur MacBook ditanganku belum ada 12 jam dan aku langsung ingin berbuat "nakal". Hmmm. Aku langsung buka internet melalui Safari dimana ini adalah satu-satunya pintu akses ke dunia ghaib internet bawaan Apple. Lalu aku langsung search itu aplikasi bajakan dasar yaitu Microsoft Office. Nah, disinilah hal ini menjadi menarik. Aku menemukan sebuah website dimana didalamnya menyediakan Aplikasi dan cara untuk mendapatkan aplikasi Mac bajakan atau gratisan atau apalah namanya. Setelah kubaca-baca, memang caranya tidak se-simpel di Windows dimana kita tinggal buka google, ketik nama aplikasi yang kita inginkan dan bubuhkan kata "crack" diakhir keyword tersebut. Pada Mac, ini seperti nge-crack aplikasi pada tingkatan lebih lanjut. Ya, kita harus melakukan proses cracking menggunakan terminal yang terdapat pada Mac. MacOS memang berbasis Linux sehingga penggunaan terminal lebih kuat disini dibandingkan dengan OS konco itu. Akupun senang dan merasa tertantang karena benar kata ayahku yaitu "selalu ada cara". Aku merasa sudah nge-crack aplikasinya walaupun aku belum melakukan apa-apa. Dari sini aku tau bahwa aplikasi pada Mac dan OS konco tidak jauh beda jika anda masih bermental Windows. Masih bisa di crack, walaupun tidak semua. Huahahaha

5. Yang membuatnya mahal
Setelah merasa berhasil ngecrack aplikasi, akupun lanjut pada pertanyaanku yang kedua yaitu harga Apple device yang setinggi surga. Aku juga bertanya mengapa aku berani membeli benda ini, padahal budgetku serendah neraka. Akupun mulai explore laptopku ini. Aku lihat dari berbagai sisi. Aku angkat-angkat dan lempar-lempar ke bantal. Aku juga melakukan hal yang sama terhadap Asus lamaku untuk melihat apakah reaksi yang dihasilkan sama. Dan ternyata sama saja. Hmm. Wajar sih, mengingat aku melakukan tes-tes tak berguna. Lalu, apa yang membuatnya mahal?

Nomor satu adalah kualitas. Apple adalah sebuah perusahaan yang bisa kamu percayai produknya tidak akan rusak atau aneh-aneh saat kamu memakainya. Entah quality control macam apa yang mereka lakukan untuk membuat produknya berkualitas seperti ini. Mulai dari material dan konstruksi device yang bagus sampai ke user interface-nya dibagian dalam yang tidak luput dari perhatian Apple. Ringannya laptop ini juga sangat-sangat membuatku ingin membawanya kemana-mana karena memang inilah maksud dari dibuatnya laptop. Portable.

Nomor 2 adalah Software. Seseorang berbisik ditelingaku bahwa kalau kita membeli Apple devices, anggaplah kita membelinya dengan harga 10 juta. Nah, dari 10 juta ini 5 juta untuk hardware dan 5 juta untuk software. Dan memang terbukti mereka bisa membuat ruang lingkup Apple yang solid dan fluid.

Nomor 3 adalah, entahlah. Aku hanya bisa menyimpulkan ini dari lamanya aku menggunakan MacBook ini. Mungkin dimasa depan aku akan menemukan kebaikan-kebaikan lain dari MacBook ini dan pastinya akan aku update disini. :)

Kekurangan!

Nah, kekurangan dari MacOS ini berdasarkan pengalaman saya tumbuh besar dengan Windows cukup banyak. Diantaranya adalah sebagai berikut:

1. Tidak bebas luas
Maksud tidak bebas luas adalah Mac tidak ingin user keluar dari lingkungannya. Mac hanya ingin user menggunakan dan berinteraksi dengan dunia yang dikembangkan oleh Apple saja. Pada Windows, sistem operasi Om Bill ini sangat terbuka dalam arti integritasnya pada pihak ketiga. Seperti kita bisa dengan mudah mentransfer gambar, musik dan lain lain serta menggunakan file tersebut langsung menjadi gambar profil, wallpaper ataupun memasukkan mp3 pada music player Windows. Aku juga bisa menginstal aplikasi pada harddisk external dan menjalankannya saat dibutuhkan saja dan tidak memberatkan harddisk internalku. 3rd party diwelcome dengan baik, tetapi tentu saja dengan kendali penuh oleh Apple juga. Hal ini menuai banyak opini dari user dimana mereka yang terbiasa dengan "OS tua" mengatakan bahwa MacOS ini berdasarkan OS yang "benar" dan dikembangkan dengan baik. Sebagai contoh adalah ketika kita menekan enter untuk membuka sesuatu pada Windows Explorer di Windows, pada Mac ketika kita menekan enter, maka yang terjadi adalah "rename file", bukan membuka. Hal ini memang dari dulu pada OS lama tahun 90an, enter memang berfungsi untuk me-rename file, bukan membuka file. Pada Mac kita bisa membuka file dengan menekan 2 kali pada kursos seperti biasa, klik command + panah bawah atau ctrl+O. Ribet? Tidak juga. Hanya masalah kebiasaan.

2. Kalau kamu adalah anak Windows
Nah, kalau kamu dibesarkan oleh windows, pengalaman pribadi sebagai salah satu anak windows adalah saya sedikit kesulitan beradaptasi karena otak ini sudah tercuci oleh OS nya Om Bill ini. Tapi ini hanya makan waktu 1 atau 2 hari dan saya langsung jadi anak angkatnya Mac.

3. Integrasi yang hebat, tapi terkekang
Ya, lingkungan Apple devices sangat terkenal dengan kemudahannya untuk digunakan dan juga disinkronisasi yang dalam pikiran saya "mudah dari mana?!". Kalau settingannya kita hidupin semua dan kita yes yes kan aja, singkat cerita sekali foto menggunakan iPhone, semua iDevice kita akan dapat melihat foto itu selama terkoneksi ke internet. Yah buat sebagian orang ini kerentetapi buat sebagian orang juga ini terlalu belum penting. Sekalinya kamu menggunakan Android, bukannya nggak bisa, cuma agak ribet aja. Pada akhirnya, semua ini tergantung kepada user juga.

4. Harga
Oke. Buat saya, harga sebuah Apple device masih terbilang tinggi. Dan ini juga bisa digunakan para pengusaha penjual balik HP bekas untuk meninggikan harganya. Tergantung anda, apakah anda termasuk yang menganggap ini keuntungan atau kerugian?

Kesimpulan:
Oke, kesimpulannya ini adalah laptop yang bagus.
X: Hah? Bagus? Bagus apanya. Apple overprive! Dengan harga segitu gue bisa beli laptop merk lain yang spesifikasinya lebih tinggi! Apple cuma buat gengsi!

Hmmm, gimana yah. Semua tidak bisa kita salahkan. Tidak juga bisa kita benarkan. Memang, bagi sebagian kalangan Tech Enthusiast, para Apple Device dinilai Overprice mengingat diluar sana banyak sekali perangkat lain yang harganya jauh lebih murah dan menawarkan spesifikasi diatas kertas jauh diatas Apple Devices. Tapi sudah menjadi pengetahuan umum pula bahwa Apple Device tidak memerlukan spec tinggi untuk berjalan dengan baik. Kata orang beli iDevice itu setengah harganya buat aplikasinya. Hmmmm ada benernya juga. Jadi, semua itu sebenarnya tergantung kitanya karena pada akhirnya kitalah yang memegang kendali atas perangkat kita. Device kita ini adalah wujud dari terjemahan makna dari si pembuat yang idenya disampaikan dalam bentuk Device gadget dll.

Jadi, begitulah kesimpulan dari pengalamanku menggunakan MacBook ini. Thank you so much for reading. I'll see you around. ^_^

Comments

  1. meminjamkan iMac Macbook ke pekerja asing yg tinggal di Jakarta http://zapplerepair.com/jasa-sewa-rental-Macbook-iMac-untuk-business-expat-di-Jakarta.html

    ReplyDelete

Post a Comment

Popular posts from this blog

Artificial Environment

Catatan Seorang Gadget Freak saat Membeli Smartphone [ Penjelasan Rekondisi, Second ori dll]

Welcome to my Blog